Selasa, 14 Juni 2011

mikroskop

ACARA 1
MIKROSKOP
A. Pelaksanaan Praktikum

1. Tujuan praktikum : Memahami cara penggunaan mikroskop secara tepat dan benar.
2. Hari, tanggal praktikum : Rabu, 10 November 2010.
3. Tempat praktikum : Laboraturium Botani FKIP Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak bias dilihat dengan menggunakan lup atau mata telanjang seperti penampang sel dari jasad renik. Alat ini terdiri dari dua lensa cembung dengan jarak fokus yang berbeda-beda, yang nilai fokusnya kecil diletakkan letak benda disebut lensa obyektif, sedangkan lensa yang satunya lagi nilai fokusnya lebih besar ditempatkan dekat mata dan disebut lensa okuler (Supeni, 1996 : 10).
Mikroskop biasa merupakan suatu alat yang mempinyai bagian tertentu, yaitu bagian alat optic dan bagian mekanik. Bagian optik terdiri atas lensa dan cermin. Mikroskop biasa berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil atau mikroskopis dan transparan . Mikroskop binokuler merupakan mikroskop biasa yang pada permukaan bawah meja objek dan lensa obyektifnya dipasang sepasang perlengkapan kontrafase, gununya untuk melihat sel hidup tanpa menggunakan bahan pewarna. Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang mempunyai pembesaran sangat kuat ( ± 1 juta kali), gunanya untuk melihat atau mengamati sel-sel yang sangat kecil seperti virus dan bakteri ( Anwar, 1987 : 21 ).
Penemuan lensa yang dapat memperbesar bayangan suatu objek sampai beberapa kali lipat telah membuka kesempatan bagi para biologiwan untuk menganati jasad renik. Cara penggunaan mikroskop abad 17, dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa di bawah dekat mata. Kaca pembesar zaman sekarang sangat praktis, mikroskop dengan lensa tunggal pada abad ke-17 hanya berupa satu lensa. Dengan mengatur jarak antara lensa dengan objek maka didapat tiik fokusnya dan objek nampak pada kaca yang lebih besar dari pada ukuran sebelumnya. Mikroskop merupakan perkalian dari pembesaran dari masing-masing lensa. Beberapa optik mikroskop mempunyai satu lensa okuler dinamakan mikroskop munokuler (Nasir, 2001 :3).
Setelah mikroskp cahaya yang baik tersedia pada awal abad ke-19, orang mengetahui bahwa semua jaringan pada hewan dan tumbuhan ternyata tersusun dari bagian bagian yang lebih kecil yang disebut sel. Diciptakannya mikroskop elektron yang pembesarannya jauh lebih kuat pada awal tahun 1940-an, memerlukan pengembangan teknik-teknik baru, baru penyiapan spesimen untuk kerja mikroskop itu sendiri. Sebuah mikroskop cahaya ditentukan oleh panjang gelombang cahaya nampak yang memiliki rentang dari sekitar 0,4μm (untuk ungu) hingga 0.7μm ( untuk merah tua). Namun karena sifat alaminya sebagai gelombang, cahaya tidak secara tepat mengikuti lintasan sinar lurus yang idea seperti dugaan menurut optika geometri. Namun ini bukanlah menjadi penghalang dalam upaya pengkajian sel, justru sebaliknya, kita akan melihat bagaimana interferensi dan difraksi dapat dieksploitasi untuk mempelajari sel-sel yang dalam keadaan hidup, tanpa zat pewarna sama sekali (Albert, 1997: 216).
C. Alat dan Bahan Praktikum
1. Alat
a. Mikroskop monokuler cahaya
b. Gelas benda
2. Bahan
-
D. Cara Kerja
1. Mencari bidang pandang (pengkihatan)
a. Menggambar cermin cahaya,
b. Memutar revolver sedemikian rupa sehingga lensa objektif terlemah tepat lurus di bawah teropong,
c. menaikkan kondensor sampai kedudukan maksimal dengan memutar sekrup pengatur kondensor,
d. Membuka diafragma selebar mungkin, melihat bidang pandang melalui lensa okuler,
e. Menggerakkan cermin untuk menangkap cahaya sedemikia rupa sehingga melihat adanya bidang pandang yang putih bersih seperti lingkaran.
2. Mencari bayangan pada preparat atau sediaan:
a. Memastikan bahwa lensa objektif dengan perbesaran lemah (terkecil) posisinya berada tepat di bawah teropong,
b. Menetapkan gelas benda berikut preparat yang akan diamati pada meja tepat dibawah lensa objektif dan mencepitnya dengan pencepitnya, serta mengatur posisinya dengan sekrup penggerak preparat,
c. Menurunkan teropong secara berlahan-lahan, sambil tetap diamati sampai kita mendapatkan bayangan yang kita cari,
d. Memutar dan mengganti kedudukan lensa objektif dengan pembesaran yang lebih kuat sehingga akan mendapatkan bayangan yang lebih.















E. Hasil Pengamatan























Gambar 1.1. mikroskop dan bagian-bagiannya
Keterangan :
1. Kaki mikrokop
2. Badan mikroskop
3. Meja mikroskop
4. Pengatur letak preparat mekanik
5. Pengatur fokus kondensor
6. Lensa okuler
7. Lensa objektif
8. Tempat preparat mekanik
9. Kondensor
10. Diafragma
11. Pengatur diafragma
12. Cermin
13. Pengatur fokus halus
14. Pengatur fokus kasar
15. Revolver
F. Pembahasan
Mikroskop secara umum dibagi menjadi dua yaitu mikroskop optik atau cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua yaitu monokuler yang hanya mempunyai sebuah lensa okuler dan binokuler yang mempunyai dua lensa okuler yang terpisah. Namun mikrokop yang banyak digunakan adalah mikroskop yang banyak digunakan adalah mikroskop adalah mikroskop monokuler cahaya yang terdiri dari : statip teropong, dan alat penerangan.
Statip terdiri dari, kaki sebagai pemikul keseluruhan mikroskop, badan mikroskop, meja mikroskop untuk meletakkan preparat berikut gelas objeknya (tempat preparat), pengatur letak perparat mekanik untuk mengatur posisi preparat atau bagian yang diingini tepat di bawah mikroskop (teropong), dan sekerup pengatur jarak teropong dengan preparat yang terdiri dari sekerup kasar (macrometer schroef) untuk menggerakkan naik turun teropong secara tepat dan sekerup halus (micrometer schroef) untuk menggerakkan naik turun sekerup secara lambat atau halus.
Teroponog terdiri dari lensa objektif yang dekat dengan preparat, lensa okuler yang dekat dengan mata pengamat. Kemudian pada praktikum atau pengamatan kita sering mendengar pembesaran 15×10, artinya 15× dengan lensa okuler dan 10× dengan lensa objektif. Alat penerangan terdiri dari cermin untuk menangkap sinar dan biasa digunakan adalah cermin cekung , gelas filter yang digunakan apabila sumber penerangan yang digunakan adalah cahaya lampu, diafragma untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang masuk ke dalam mikroskop serta kondensor untuk mengatur pemuatan sinar yang menerangi preparat.
Dalam mencari bayangan pada preparat atau sediaan, kita harus menempuh cara-cara seperti yang terdapat pada cara kerja. Jika itu semua telah digunakan, namun bayangan tetap tidak jelas, maka dapat dilakukan beberapa upaya seperti memutar-mutar sekerp halus sampai pada posisi teropong yang menghasilkan penglihatan bayanyang yang paling jelas dan memutar sekerup, menuntunkan kondensor guna mengurangi pemsatan sinar (menguramgi silau), sedemikian hingga nampak oleh mata batas-batas bagian preparat menjadi jelas. Dalam menggunakan mikroskop dengan baik dan benar perlu diperhatikan beberapa hal yaitu: meneliti bagian-bagian mikroskop, membersihkan bagian –bagian mikroskop, yang berupa lensa dibersihkan dengan menggunakan kain flannel (berwarna) dan bagian selain lensa digunakan kain putih. Selain itu, mikroskop diletakkan di dalam lemari yang di atasnya diberi pencahayaan lampu. Karena itu, perlu kehati-hatian serta ketelitian dalam menggunakan maupun merawatnya.
Fungsi bagian-bagian optik seperti lensa okuler: langsung sebagai pengamat dan penerima langsung cahaya yang terpantul atau terbiasdaru cermin. Lensa objektif digunakan untuk menerima cahaya yang berasal dari kondensor yang telah melewati materi yang diamati. Sedangkan diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Fungsi bagian-bagian mekanik seperti kaki mikroskop yaitu sebagai penyangga mikroskop. Pemutar mikroskop yang kasar berguna agar specimen menjadi terfokus. Meja benda berfungsi untuk menjepit benda saat melakukan pengamatan.

G. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan dan pembahasan dapat diambil beberapa antara lain:
a. Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda atau mahluk yang berukuran kecil.
b. Bagian –bagian mikroskop secara umum terdiri dari bagian optik dan mekanik.
c. Bagian –bagian optik dari mikroskop adalah lensa okuler, lensa objektif dan diafrgma.
d. Bagian –bagian mekanik dari mikroskop adalah kaki mikroskop, meja benda, penjepit kava objek, dan pemutar mikroskop.
e. Pada umumnya mikroskop yang sering digunakan dalam praktikum biologi adalah mikroskop monokuler cahaya yang secara umum terdiri dari statip , teropong, dan alat penerang.
f. Penggunaan mikroskop perlu ketelitian dan kehati-hatian agar mikroskop tetap awet dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar